Kamis, 09 November 2017

Upaya Mempertahankan Birunya Langit

Menyadari perubahan langit Jakarta sebelum dan sesudah lebaran yang diunggah seseorang di media sosial membuat saya sedih. Sedih ingat generasi yang akan datang, sedih membayangkan apakah anak dan cucu saya masih bisa menikmati birunya langit?

Polusi di masa mendatang kemungkinan besar bertambah parah jika kita masih memiliki gaya hidup seperti sekarang, kurang peduli dengan lingkungan dan masa bodoh dengan apa yang kita gunakan, yang penting aku senang, mudah menjalani hidup, apalagi? Ah, rasanya terlalu egois jika pikiran kita sampai seperti itu. Seperti halnya dalam menggunakan bahan bakar yang menjadi salah satu penyumbang polusi udara.
Berbagai upaya dilakukan Pertamina untuk meminimalisasi pencemaran udara dan lingkungan ini. Salah satunya adalah dikeluarkannya bahan bakar baru yang lebih ramah lingkungan dan merawat mesin kendaraan. Produk inovatif ini diberi nama Pertamina Envogas. Produk ini merupakan produk CNG (Compressed Natural Gas) atau Gas Alam Terkompresi. Komposisi gas metana (CH4) mempunyai fraksi yang lebih ringan dari udara. Hal ini membuat CNG akan terlepas ke udara seketika, sehingga relatif lebih aman daripada Bahan Bakar Minyak. Apakah mudah menyuruh masyarakat mengganti sesuatu yang sudah menjadi konsumsi harian selama puluhan tahun? Apakah tidak sulit membujuk masyarakat berpindah pada sesuatu yang baru meskipun sudah diiming-imingi banyaknya kebaikan yang akan didapat? Sudah pasti itu jadi pekerjaan yang berat. Pertamina harus bekerja keras demi mensosialisasikan penggunaan energi baru yang jauh lebih ramah lingkungan ini. Banyak pekerjaan rumah yang harus dipikirkan dan dikerjakan demi terciptanya langit yang masih biru di masa generasi yang akan datang.
Apakah lantas hal ini hanya menjadi tugas Pertamina saja? Tentu saja tidak, sebagai salah satu bagian dari masyarakat, kita juga harus turut andil menyuarakannya. Cara paling efektif untuk saat ini adalah melalui media sosial, namun tidak menutup kemungkinan dengan cara kuno yaitu dari mulut ke mulut, memberi edukasi dan sosialisasi tentang kelebihan-kelebihannya, misalnya penggunaan CNG jauh lebih bersih dan ramah terhadap lingkungan dibandingkan dengan Bahan Bakar Minyak karena menghasilkan emisi yang lebih sedikit yaitu 1/3 kadar emisi BBM. Selain itu dengan kandungan oktan (RON - Research Octane Number) sebesar 120, CNG juga mampu menghasilkan pembakaran yang lebih bersih, sehingga mesin kendaraan lebih awet dengan perawatan yang efisien.
Kalau masih belum mempan juga bagaimana? Sepertinya 'pemaksaan' penggunaan Envogas ini bisa diterapkan, mengambil pelajaran dari konversi dari minyak tanah ke gas, yaitu dengan dibuat langkanya minyak tanah di pasaran. Bisa jadi pengurangan persediaan Bahan Bakar Minyak di pasaran bisa 'memaksa' kita menggunakan Envogas.
#GenLangitBiru

Penampakan langit di kampung halaman suami yang tak sebiru saat kami kecil dulu

2 komentar: